Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Kaltim Februari 2023, Ini Kontributor Terbesar

IHK Kaltim inflasi sebesar 0,11 persen (mtm) atau 5,36 persen (yoy) pada Februari 2023,ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,16 persen
Ilustrasi penjual bahan pokok./Ist
Ilustrasi penjual bahan pokok./Ist

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Bank Indonesia mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami inflasi sebesar 0,11 persen (mtm) atau 5,36 persen (yoy) pada Februari 2023.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KPwBI), Ricky P Gozali, menyatakan capaian ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,16 persen (mtm) atau 5,47 persen (yoy).

"Inflasi di Kaltim didominasi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/3/20223).

Dia menambahkan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau merupakan penyumbang inflasi terbesar, sementara kelompok transportasi mengalami deflasi.

Meskipun kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami penurunan harga, sub kelompok makanan mencatatkan deflasi sebesar 0,25 persen (mtm), setelah mengalami inflasi pada bulan sebelumnya.

Selanjutnya, inflasi pada sub kelompok rokok dan tembakau pada bulan Februari ini mencapai 1,63 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang mencapai 1,34 persen (mtm) akibat penyesuaian harga rokok yang masih terjadi pasca peningkatan cukai produk tembakau.

Sementara itu, kelompok transportasi pada Februari 2023 tercatat masih mengalami deflasi sebesar 0,17 persen (mtm), namun lebih rendah dibandingkan deflasi pada bulan sebelumnya yang mencapai 0,89 persen (mtm).

Hal ini didorong oleh deflasi pada sub kelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi yang masih mengalami deflasi sebesar 0,03 persen (mm), meski tidak sedalam deflasi yang terjadi di bulan sebelumnya yang mencapai 0,62 persen (mtm).

Sub kelompok jasa angkutan penumpang juga masih mengalami deflasi sebesar 1,92 persen (mtm), namun juga tidak sedalam deflasi yang terjadi di bulan sebelumnya yang mencapai 4,92 persen (mtm).

Lebih lanjut, dalam rangka mengendalikan inflasi di Kaltim, TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) se-Kaltim terus berupaya melakukan optimalisasi program pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan melakukan berbagai kegiatan pengendalian inflasi di wilayah Kaltim secara aktif bersinergi dengan pemangku kepentingan lainnya. 

Dia menuturkan bahwa TPID Kabupaten/Kota di wilayah Kaltim telah melakukan kegiatan operasi pasar/pasar murah selama Februari 2023 untuk memastikan keterjangkauan harga, sementara TPID Provinsi telah melakukan sidak pasar atau pasar murah sebagai upaya untuk menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok dan menjaga daya beli masyarakat. 

"Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan dapat membantu menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok dan mencegah terjadinya kenaikan inflasi yang signifikan di wilayah Kalimantan Timur," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper