Bisnis.com, BALIKPAPAN - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Kaltim akan menguat hingga 5,10 persen (yoy) pada tahun 2023.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Ricky P Gozali mengatakan prediksi ini didasarkan pada peningkatan kinerja di sektor-sektor utama seperti pertambangan, industri pengolahan, konstruksi, pertanian, dan perdagangan.
“Serta dukungan pertumbuhan positif dalam komponen pengeluaran, termasuk ekspor, investasi, dan konsumsi rumah tangga,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jum’at (24/3/2023).
Dia mengungkapkan bahwa kegiatan ekonomi dan dunia usaha yang semakin kondusif, serta tingginya permintaan komoditas utama Kaltim di pasar global, telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
"Pencabutan kebijakan PPKM secara nasional dan permintaan yang masih tinggi untuk komoditas Kaltim di pasar global telah mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun ini," katanya.
Sebelumnya, kinerja ekonomi Kaltim pada tahun 2022 mencatat pertumbuhan 4,48 persen (yoy), menguat dari 2,55 persen (yoy) pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini sejalan dengan perekonomian Kalimantan dan nasional, yang tumbuh 4,94 persen (yoy) dan 3,23 persen (yoy) pada tahun 2021.
Baca Juga
Di sisi lain, dia menyebutkan sektor pertambangan Kaltim diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan membaiknya rantai pasok energi global. Namun, pertumbuhan ini dihambat oleh beberapa faktor, seperti fenomena La Nina yang menyebabkan cuaca kurang kondusif dan keterbatasan alat berat pertambangan.
"Dinamika perdagangan batu bara antara Australia dan China akan mempengaruhi harga dan arah rantai pasok batu bara dunia, yang juga akan berdampak pada pasar ekspor batu bara Kaltim," sebutnya.
Dia berharap pertumbuhan ekonomi Kaltim yang signifikan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memacu investasi di berbagai sektor.