Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaltim Siap Jadi Pintu Masuk ALKI II dan IKN

Salah satu tantangan terbesar dalam mengembangkan wilayah ALKI II adalah infrastruktur.
Terminal Batu Bara Balikpapan./bayan.com.sg
Terminal Batu Bara Balikpapan./bayan.com.sg

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan kesiapannya sebagai bagian dari pintu masuk investasi dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. 

Penjabat (Pj.) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan Kaltim memiliki potensi dan profil investasi yang menarik, baik di sektor perikanan, pariwisata, maupun industri.

Dia menekankan pentingnya membangun dan memperkuat kerja sama dengan negara dan daerah di wilayah ALKI 2, serta merumuskan strategi untuk penguatan ekonomi negara dan daerah di kawasan tersebut.

“Sebagai seorang teknokrat, saya menilai penting untuk mendukung kebijakan nasional dan memastikan agar semua beroperasi sesuai aturan, sambil menjalin kerja sama kolaboratif. Dalam jangka pendek, kolaborasi ini akan menjadi sangat signifikan,” ujarnya dalam acara Forum Investasi Zona Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II di Balikpapan, Rabu (25/10/2023).

Namun, dia menyebutkan penyiapan kebutuhan investasi ini tidak diputuskan secara tiba-tiba, karena ada berbagai aspek teknis yang harus dipertimbangkan. “Kami harus memastikan agar kebijakan nasional berjalan dengan baik, sambil memastikan daerah buffer tidak tertinggal,” sebutnya.

Menurut Akmal, salah satu tantangan terbesar dalam mengembangkan wilayah ALKI II adalah infrastruktur. Dia mengungkapkan diperlukan komitmen yang kuat untuk menyelesaikan hal ini.

Di sisi lain, Akmal menjelaskan tengah mempertimbangkan pembangunan pusat pangan Kaltim yang berlokasi, di kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

“Di Kabupaten PPU, saya mendapat informasi bahwa terdapat sekitar 9.000 hektare lahan pertanian yang terbengkalai, dan dikatakan lahan tidur. Bagi saya tidak ada lahan tidur, yang ada orangnya yang tidur dan ketika orangnya bangun, maka lahan tersebut juga ikut bangun,” tuturnya.

Akmal juga menyoroti masalah sosial dan ekonomi yang harus dipetakan secara cermat di wilayah penyangga. Dia mengatakan masalah sosial kecil pun bisa menjadi masalah besar jika tidak ditangani dengan baik.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Indonesia dan IKN dengan lebih baik. “Kunci keberhasilan adalah kerja sama yang dibangun melalui komunikasi, dialog, dan penyatuan pandangan bersama. Mari bersama-sama membangun Indonesia dan IKN dengan lebih baik,” paparnya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyambut baik terpilihnya Kaltim sebagai lokasi IKN. Dia mengatakan hal ini merupakan keputusan strategis karena lokasinya yang berdampingan dengan Selat Makassar, dan alur ALKI II.

“Kami percaya bahwa kolaborasi antara wilayah-wilayah di ALKI II sangat penting untuk memanfaatkan pembangunan lintas provinsi. IKN menjadi koridor bisnis yang menarik bagi kegiatan ekonomi dan investasi, serta mengintegrasikan usaha kolaboratif yang memanfaatkan potensi daerah masing-masing,” katanya.

Sebelumnya Rahmad menegaskan bahwa Balikpapan dan Kaltim akan terus berkembang.

Dia mengatakan bahwa penetapan IKN telah sejalan dengan bentuk konsep yang telah dibuat lebih dulu, seperti potensi internal di kawasan Basampan (Balikpapan-Samboja-Penajam) yang menjadi landasan untuk membangun peradaban baru Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

“Kami sangat mendukung IKN dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi serta memastikan keadilan, pemerataan, dan pembangunan yang berhasil, khususnya di Balikpapan dan di Kalimantan Timur,” tegasnya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, jalur ALKI II memiliki potensi nilai perdagangan mencapai US$1,5 juta per hari, dengan pertumbuhan ekonomi ALKI 2 dari tahun 2016 hingga 2019 sebesar 5,02% hingga 5,7%.

Sebagai informasi, jalur ALKI II menghubungkan 11 provinsi dan 188 kabupaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper