Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Kalimantan Timur (Kaltim) mempertahankan proyeksi inflasi yang terkendali dengan target inflasi tahunan sekitar 2,5±1% pada tahun 2024.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Budi Widihartanto menyatakan langkah-langkah mitigasi seperti penguatan rantai pasok dan sentra produksi nasional.
“Serta pelaksanaan program pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), diharapkan dapat menjaga arah ekonomi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (27/5/2024).
Dia menjelaskan TPID Kaltim telah menyiapkan serangkaian inovasi dan kebijakan untuk menstabilkan harga, termasuk pembentukan Tim Early Warning System (EWS) Inflasi Kaltim untuk memantau pergerakan harga mingguan dan merespons dengan operasi pasar dan insentif fiskal yang tepat sasaran.
“Potensi meningkatnya konsumsi masyarakat disebabkan membaiknya daya beli Rumah Tangga dan penambahan jumlah penduduk sebagai imbas dari mulai beroperasinya IKN sebagai pusat pemerintahan,” jelasnya.
Naiknya tekanan inflasi, kata Budi, juga bersumber pada kenaikan beberapa komoditas administered price oleh pemerintah.
Baca Juga
Selain itu, kondisi cuaca yang tidak kondusif sehingga menyebabkan gangguan produksi dan rantai pasok pada komoditas kebutuhan masyarakat.