Bisnis.com, BALIKPAPAN – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) mencatatkan total 281.264 Single Investor Identification (SID) investor pasar modal dan 128.234 SID investor saham pada Januari 2025.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Kota Balikpapan turut berkontribusi dengan 72.741 SID investor pasar modal dan 36.327 SID investor saham.
Kepala Kantor BEI Kalimantan Timur, Ferdinan Sihombing, mengucapkan apresiasinya terhadap tren investasi positif ini.
"Jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2025. Akan tetapi jika kita melihat di sisi lain, masih terdapat masyarakat yang terjerat pada investasi ilegal dan pinjaman illegal," ucap Ferdinan Sihombing.
Ferdinan tak menampik fenomena ini menjadi tantangan tersendiri di tengah upaya peningkatan literasi keuangan.
"Sehingga kita perlu memberikan pemahaman akan pengelolaan keuangan dan investasi yang baik dan benar. Alternatif pilihan investasi salah satunya yaitu Pasar Modal," ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/3/2025).
Baca Juga
Pasar Modal, menurutnya, merupakan salah satu alternatif investasi yang legitimate dan diawasi secara ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan amanat UU No. 8/1995.
Lebih jauh, Ferdinan menyebutkan BEI Kaltim berkomitmen dalam mengedukasi masyarakat secara berkelanjutan, salah satunya melalui kegiatan SPM dan Buka Bersama Media yang berkolaborasi antara Self Regulatory Organization (SRO) seperti BEI, media sebagai ujung tombak informasi di daerah, dan perusahaan sekuritas seperti PT Mirae Aset Sekuritas.
Dia menuturkan acara yang dihadiri oleh sejumlah wartawan media cetak dan online di Kalimantan Timur ini bukan hanya menjadi forum silaturahmi di bulan Ramadan, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara BEI, media, dan pelaku industri pasar modal.
"Kami berharap sinergi dan kolaborasi yang terjalin baik dengan media di Kalimantan Timur dapat semakin solid. Sinergi ini penting agar kita semua dapat berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia dan melindungi masyarakat dari jeratan investasi bodong," kata dia.
