Bisnis.com, PONTIANAK – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, telah menyalurkan dana bergulir kepada 458 mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah di Kalimantan Barat sebesar Rp13,16 miliar atau tumbuh 162,5% dari target Rp8 miliar.
Kepala PT Telkom Tbk Kalbar Abdul Hamid Arrozi mengatakan, penyaluran dana bergulir tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp11,58 miliar kepada 387 mitra binaan.
“Sejak dana tersebut digulirkan pada 2002 sampai dengan tahun ini telah disalurkan sebanyak Rp64,60 miliar kepada 3.179 mitra binaan. Sementara, pada 2002-2014 telah disalurkan sebanyak Rp51,4 miliar kepada 2.712 mitra binaan,” kata Arrozi kepada Bisnis, selasa (15/12/2015).
Adapun penyaluran dana kepada mitra binaan mencakup tujuh sektor usaha a.l. 22 mitra binaan sektor industri mencapai Rp680 juta dan 60 mitra binaan sektor perdagangan sebesar Rp1,8 miliar.
Selanjutnya, 22 mitra binaan sektor perkebunan sebesar Rp660 juta, 2 mitra binaan sektor pertanian sebesar Rp80 juta, 5 mitra binaan sektor peternakan sebesar Rp190 juta.
“Berikutnya untuk sektor perikanan ada sebanyak 1 mitra binaan dengan dana yang disalurkan sebanyak Rp60 juta, dan 2 mitra binaan sektor jasa sebanyak Rp60 juta,” paparnya.
Arrozi mengatakan, program kemitraan bina lingkungan (PKBL) ini lebih banyak disalurkan ke Kabupaten Sintang guna membantu para perajin industri rumah kain tenun.
Kabupaten itu yang paling banyak memperoleh dana bergulir dari Kabupaten Sintang dengan dana sebesar Rp1,7 miliar atau sebesar 50,1% kepada 58 mitra binaan.
Berikutnya, 29 mitra binaan di Kota Pontianak sebesar Rp925 juta atau, 17 mitra binaan, Sambas ada 4 mitra binaan sebesar Rp150 juta, Kabupaten Melawi sebanyak 4 mitra binaan disalurkan sebesar Rp120 juta.
Lalu Kabupaten Sanggau sebanyak 1 mitra binaan sebesar Rp30 juta dan Kabupaten Bengkayang sebanyak Rp30 juta untuk 1 mitra binaan.
Menurutnya, program tersebut merupakan bagian dari perusahaan plat merat itu untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Kalbar melalui bantuan dana bergulir pengembangan UKM.