Bisnis.com, PONTIANAK - Bank Indonesia menyediakan uang tunai untuk kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran pada 2016 senilai Rp2,1 triliun atau lebih banyak Rp400 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp1,7 triliun.
Kepala BI Perwakilan Kalbar Dwi Suslamanto mengatakan, uang yang diedarkan tahun ini lebih banyak karena selain memenuhi kebutuhan di kas titipan juga untuk ketersediaan gaji ke 13 dan 14 bagi PNS, TNI dan Polri.
"Kas titipan di Singkawang, Ketapang dan Sintang. Untuk kas keliling kami jadwalkan di Kecamatan Paloh dan Sekura (Kabupaten Sambas) dan 8 titik di Kota Pontianak," kata Dwi kepada Bisnis, Selasa (7/6/2016).
Menurutnya, tahun ini BI menunjuk lokasi kas keliling yang masuk kategori terpencil dan jauh dari pelayanan perbankan yaitu Paloh dan Sekura. Kondisi jalan menuju ke sana rusak parah dengan jarak tempuh hampir 2 dan 3 jam perjalanan dari Kota Sambas dan Singkawang.
Pihaknya menyediakan uang fisik baru mencapai Rp3,5 miliar untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran di dua kecamatan itu. Adapun nominal pecahan mulai dari pecahan terkecil seperti Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000 hingga terbesar yaitu Rp50.000.
"Seringkali ketidakberadaan pecahan uang kecil bisa menimbulkan inflasi atau kemampuan daya beli rupiah menurun itulah tujuan pelaksanaan kas keliling," terangnya.
Kendati demikian, Dia berharap kebutuhan uang tunai perlahan bisa digantikan dengan transaksi uang non tunai dengan menggandeng komunitas kluster ekonomi seperti petani dan pelaku usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM).
Namun, lanjutnya, pengembangan transaksi non tunai harus didukung oleh infrastruktur telekomunikasi yang memadai. Sehingga masyarakat yang berada di kawasan terpencil dan terlampau jauh jaraknya oleh kendaraan transportasi darat bisa memanfaatkan akses telekomunikasi untuk transaksi itu.
"Dari penelitian kami ada dua kabupaten yakni Kubu Raya dan Sambas perlu diperbanyak agen Layanan Keuangan Digital (LKD) dan bank-bank seperti BRI dan BPD Kalbar menggandeng LKD untuk membiasakan transaksi non tunai."