Bisnis.com, PONTIANAK – Dinas Perhubungan Kalimantan Barat mulai fokus pada arus mudik jelang Lebaran tahun ini yang menggunakan jasa penerbangan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan Kalbar Anthony Runtu mengatakan, minat masyarakat masuk dan keluar dari Kalbar yang menggunakan jasa penerbangan diprediksi meningkat dalam beberapa tahun belakangan.
“Tahun lalu, tingkat lonjakan penumpang menggunakan pesawat terbang melewati 100% dibandingkan dengan mudik lewat penerbangan jalur darat dan angkutan laut, jadi kami sudah mulai fokus di angkutan udara,” kata Anthony kepada Bisnis, Selasa (14/6/2016).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri yang terekam pada Agustus 2015 mencapai 140.632 orang atau naik 10,87% dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Jumlah penumpang terbesar pada melalui Bandar Udara Supadio mencapai 121.696 orang atau 86,54% untuk jumlah penumpang yang datang dan 111.388 orang atau 85,81% untuk jumlah penumpang yang berangkat.
Dia mengatakan, sejumlah maskapai juga sudah mengajukan permohonan kepada pihaknya untuk menambah lagi frekuensi penerbangan menjelang Lebaran 2016, yakni maskapai Nam Air dan Swriwijaya Air.
“Lonjakan penumpang akan terjadi H-3 lebaran dan 1 minggu selama libur lebaran karena itu libur panjang ada cuti bersama pasti terjadi lonjakan penumpang.”
Fokus perhatian yakni dengan melibatkan instansi Perum Damri Pontianak untuk menyediakan armada bus dari Bandar Udara Supadio Pontianak menuju sejumlah kota seperti Singkawang dan Kota Baru, Pontianak.
Bahkan, Pemda Bengkayang dan Damri sudah mengusulkan armada dari Bengkayang menuju Supadio Pontianak kepada Dishub Kalbar supaya bisa mengangkut penumpang dari kabupaten tersebut.
Adapun rute penerbangan domestik dari Supadio Pontianak menuju Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan penerbangan internasional ke Kuching—Malaysia dan Singapura. Untuk penerbangan dalam provinsi yakni, Ketapang, Sintang dan Putussibau.
Sementara untuk jasa angkutan laut belum ada usulan dari PT Pelni dalam menambah armada kapal mengangkut penumpang keluar Kalbar hingga saat ini.