Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Industri Pengolahan Kaltim belum Optimal

Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur mencatat industri pengolahan di Bumi Etam pada triwulan I/2019 belum mencatatkan kinerja yang optimal karena Pemilu 2019 dan masih rendahnya permintaan dari konsumen.

Bisnis.com, SAMARINDA – Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur mencatat industri pengolahan di Bumi Etam pada triwulan I/2019 belum mencatatkan kinerja yang optimal karena Pemilu 2019 dan masih rendahnya permintaan dari konsumen.

Atqo Mardiyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, menyatakan secara umum industri pengolahan besar dan sedang pada periode tahunan (y-o-y), maupun triwulan (q-o-q) tumbuh positif. Namun, ada beberapa produksi industri pengolahan besar dan sedang yang turun sebesar 8,77% (q-o-q).

Menurut dia, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimi turun 10,47%, disusul industri kayu, barang dari kayu dan gabus serta barang anyaman dari bamboo, rotan dan sejenisnya turun 9,31%. Beberapa penurunan lain adalah industri makanan sebesar 5,69%. Hanya industri alat angkutan lainnya yang naik pada 0,49% menurut periode triwulan (q-o-q).

“Temuan di lapangan memang begitu. Kami tak tahu pasti penyebabnya. Apakah sektor industri masih menahan diri karena kemarin ada Pilpres. Seringkali bukan masalah ekonomi namun itu berpengaruh,” papar Atqo di Kantor BPS Kaltim, Kamis (2/5/2019).

Beberapa prediksi lain adalah karena kapasitas produksi industri pada triwulan I/2019 belum optimal. Menurut Atqo, kapasitas produksi triwulan pertama belum optimal. Alasannya karena konsumen pada triwulan I cenderung belum tinggi permintaannya. Apalagi yang berkaitan dengan konstruksi. 

“Memang triwulan I belum, nanti triwulan 3, dan 4 baru melonjak. Sehingga pengaruhnya di triwulan IV puncaknya sehingga triwulan I terjadi penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya,” jelas Atqo.

Asal tahu saja, industri pengolahan besar dan sedang pada triwulan I/2019 meningkat 4,00% terhadap triwulan I/2018. Kinerja industri pengolahan menurut industri (y-o-y) adalah paling turun adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus tidak termasuk furniture, dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya turun 16,73%.

Sisanya, industri makanan menurut (y-o-y), naik 16,08% disusul industri bahan kimi dan barang dari bahan kimi naik 4,08%, dan industri alat angkutan lain naik 1,50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper