Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Juri Gerakan Wanita Matilda Mulai Lakukan Penilaian Program Urban Farming

Program urban farming Gerakan Wanita Matilda (GWM) yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan telah memasuki tahap penilaian.
Program urban farming Gerakan Wanita Matilda (GWM) yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan mulai menilai program urban farming./JIBI-Istimewa
Program urban farming Gerakan Wanita Matilda (GWM) yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan mulai menilai program urban farming./JIBI-Istimewa

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Program urban farming Gerakan Wanita Matilda (GWM) yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan telah memasuki tahap penilaian.

Penilaian dilakukan pada Kelurahan Margomulyo, Baru Ulu, Baru Tengah, Manggar, dan Lamaru mulai Senin (11/11) dan Selasa (12/11). Adapun, untuk kelurahan lainnya akan dilakukan hingga Selasa (19/11).

Manajer Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Nyi Mas Mirnayanti J. menjelaskan bahwa penilaian lapangan GWM dititikberatkan pada jumlah tanaman atau polybag cabai dan tomat sehat serta ketersediaan tanaman pangan lainnya, seperti kangkung, sawi, bayam, kacang panjang dan ikan air tawar yang terintegrasi.

Selain itu, ada pula penilaian dari edukasi urban farming kepada masyarakat serta sapta pesona kawasan yang terdiri dari kreativitas, keindahan dan kerapian serta kebersihan kawasan.

Dia menuturkan pada saat penjurian terhadap 5 kelurahan, terlihat keberhasilan urban farming dengan tercatat 97% tanaman cabai dan tomat sehat bahkan rata-rata cabai telah berbuah dan tomat sudah mulai panen.

“Pada GWM Kelurahan Margomulyo dan Baru Tengah kegiatan urban farming telah terintegrasi dengan budi daya ikan lele dan ikan nila. Bahkan, Kelurahan Margomulyo berinovasi dengan membuat perangkap lalat buah dan hama untuk menghindari kerusakan cabai dan tomat,” katanya, Selasa (12/11/2019).

Kelurahan lainnya yakni Manggar juga tak hanya sukses dengan budi daya tetapi juga mampu berkreasi dengan membuat varian cabai-tomat. Sementara itu, GWM Kelurahan Lamaru terlihat penataan kawasan urban farming yang elok dengan membuat rak-rak khusus serta diintegrasikan dengan Kawasan Wisata Kenangan Lamaru.

Para Wanita Matilda tak hanya menanam tomat sayur dan cabai rawit, tetapi juga memadukan dengan tanaman sayuran, seperti sawi, bayam, kangkung, kacang panjang, daun bawang, seledri dan tanaman obat, seperti laos, serai, jahe, bawang dayak serta bunga-bunga.

Menurutnya, seluruh kelurahan telah berinovasi dengan membuat pestisida nabati dan pupuk kompos sehingga urban farming yang dilakukan ramah lingkungan atau organik.

Dewan Juri GWM dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan Arita Rizal Effendi mengungkapkan ekspektasi pada awal program adalah terjadinya peningkatan kemandirian pangan rumah tangga.

“Kenyataannya setelah berjalan hingga penilaian ibu-ibu GWM tidak hanya mandiri dengan menjadi ahli budi daya cabai dan hortikultura tetapi juga mampu membuat kawasan kampung wisata,” ungkapnya.

Program urban farming Gerakan Wanita Matilda (GWM) yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan mulai menilai program urban farming./JIBI-Istimewa
Program urban farming Gerakan Wanita Matilda (GWM) yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan mulai menilai program urban farming./JIBI-Istimewa

Senada, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Nurlena Rahmad Mas’ud mengungkapkan bahwa program ini akan ditingkatkan dengan mengintegrasikan pada lomba Hatinya PKK dan Lomba CGH Kota Balikpapan.

“Program-program pemberdayaan masyarakat di kelurahan juga ke depan dapat disinergikan dengan urban farming GWM,” tambahnya.

Adapun, penilaian urban farming GWM merupakan salah satu komponen penilaian rangkaian kegiatan GWM yang akan digabung dengan campaign pengelolaan keuangan keluarga dan belanja bijak serta peduli inflasi. Setelah dilakukan penilaian lapangan akan dilaksanakan kegiatan presentasi program GWM oleh masing-masing kelurahan untuk menentukan pemenang program GWM. Pemenang GWM akan disampaian bersamaan dengan seremonial penganugrahan juara GWM 2019 yang direncanakan pada 30 November 2019.

Kegiatan urban farming GWM merupakan bagian dari upaya pemenuhan pangan secara lebih mandiri dengan memberdayakan lingkungan sekitar (pekarangan). Untuk kegiatan urban farming GWM, tiap-tiap tim di 20 kelurahan pada Agustus 2019 telah diberikan  bantuan 1.000 polybag bibit cabai dan 100 polybag bibit tomat serta pelatihan budi daya cabai dan hortikultura. Setelah 2 bulan kegiatan urban farming GWM berjalan dilakukan penilaian lapangan untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan di tiap kelurahan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper