Bisnis.com, BALIKPAPAN — Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Timur naik menjadi 236.250 orang pada Maret 2022, namun tingkat kedalaman dan keparahannya turun dibandingkan September 2021.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kaltim naik 3.120 orang dibandingkan September 2021. Jika dirinci, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 2.310 orang dan di perdesaan naik sebesar 810 orang.
Kemudian, Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2022 sebesar 0,989, turun dibandingkan September 2021 yang sebesar 1,037. Indeks Keparahan Kemiskinan juga mengalami penurunan dari 0,231 menjadi 0,226 pada periode yang sama.
“Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan,” ujar Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana yang dikutip, Rabu (14/9/2022).
Secara spasial, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan, yaitu nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan untuk perkotaan sebesar 0,672, sedangkan di perdesaan jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 1,687.
Demikian pula, untuk nilai Indeks Keparahan Kemiskinan di perkotaan adalah sebesar 0,149, sedangkan di perdesaan lebih tinggi, yaitu mencapai 0,395.
Baca Juga
Di sisi lain, dia mengungkapkan secara rata-rata garis kemiskinan per rumah tangga di Kalimantan Timur pada Maret 2022 adalah sebesar Rp3,86 juta/rumah tangga per bulan, dimana rata-rata satu rumah tangga miskin di Kalimantan Timur memiliki 5,31 anggota rumah tangga.
Dia menuturkan garis kemiskinan di Kaltim sebesar Rp728.208 per kapita per bulan pada Maret 2022 atau naik sebesar 3,55 persen dibandingkan September 2021.