Bisnis.com, BALIKPAPAN - Proyek pipa gas Senipah-Balikpapan mendapatkan tuntutan penyelesaian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan.
Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh menyatakan pengerjaan proyek tersebut lambat dikerjakan dan meminta untuk segera diselesaikan.
Dia menambahkan proyek yang melintasi dua kecamatan di Kota Balikpapan, yaitu Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah itu menyebabkan kemacetan akibat galian untuk pipa isasi gas.
“Kalau dewan melihat (kontraktor) itu lambat, ini rakyat sudah teriak semua,” ujarnya dikutip, Selasa (28/2/2023).
Kemudian, Abdulloh menyebutkan DPRD Kota Balikpapan mendukung penuh terkait percepatan pengerjaan tersebut.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Gas Fitri Erika menyebutkan pihaknya telah melengkapi sesuai dengan persyaratan yang diminta, termasuk perizinan ataupun analisa dampak lingkungan (Amdal).
Baca Juga
“Jika dimungkinkan kami akan membedah dan membuka kembali Amdal,” sebutnya.
Melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Kota Balikpapan, Fitri menjelaskan sudah mendiskusikan bersama dan secara paralel akan memperbaiki jalan yang macet dengan pengaturan lalu lintas dan memperbaiki genangan yang timbul serta akan membahasnya di dalam rapat lanjutan.
“Diharapkan proyek terus berjalan, [untuk menghindari macet] mungkin pekerjaan dilakukan di malam hari,” jelasnya.
Dia menuturkan bahwa proyek pemasangan pipa gas sepanjang 78 kilometer dengan diameter 20 inch tersebut untuk memenuhi kebutuhan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang saat ini tengah dikebut.
“Kita berharap memang proyek ini bisa berjalan, mengingat ini nanti untuk pemenuhan kilang. Jadi penyangga juga proyek di IKN,” pungkasnya.
Menurut catatan Bisnis, ruas pipa gas itu nantinya akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kebutuhan Kilang Pertamina Balikpapan dengan mengalirkan gas dari lapangan di wilayah Senipah Kalimantan Timur dengan kapasitas maksimal 125 MMSCFD.