Bisnis.com, BALIKPAPAN - Industri pengolahan Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan pertumbuhan yang positif pada kuartal pertama tahun 2023, melonjak 7,04 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Menurut Laporan Perekonomian Provinsi Kaltim, capaian ini sedikit menanjak dibandingkan pertumbuhan sebelumnya sebesar 5,31 persen (yoy).
Hal tersebut sejalan dengan produksi minyak dan gas serta crude palm oil (CPO) yang meningkat, ditambah dengan perbaikan kinerja pengolahan pupuk.
Sektor industri pengolahan di Kaltim dominan disumbang oleh industri minyak dan gas, yang memiliki pangsa sebesar 54,6 persen.
Industri petrokimia dan CPO masing-masing memiliki pangsa sebesar 19,7 persen dan 16,4 persen, dengan sektor lain mencakup 9,3 persen.
Di sisi lain, kenaikan kinerja industri pengolahan di Kaltim seiring dengan peningkatan kinerja lifting gas yang tumbuh 14,13 persen (yoy), naik dibandingkan dengan penurunan sebesar 2,35 persen (yoy) di kuartal sebelumnya.
Baca Juga
Sementara itu, kinerja lifting minyak bumi mengalami kontraksi sebesar 1,83 persen (yoy), setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 13,31 persen (yoy).
Tak kalah penting, CPO juga memperlihatkan kinerja yang membaik. Pada kuartal I/2023, harga CPO di Kaltim tercatat sebesar Rp11.584/kg atau naik dari Rp11.143/kg di kuartal sebelumnya.
Sementara kinerja ekspor tercatat CPO meningkat sebesar 53,41 persen yoy dari 27,73 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya, sekaligus memanfaatkan momentum kenaikan harga tersebut.
Ini menegaskan bahwa Kaltim telah berhasil memanfaatkan keuntungan yang ditawarkan oleh pasar global.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa industri pengolahan di Kaltim telah menemukan pijakan yang kuat di tahun 2023, dan dengan kebijakan dan peluang yang tepat, akan terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.
