Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki potensi besar untuk menarik investasi dari berbagai sektor.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalteng Leonard S. Ampung mengatakan bahwa investasi merupakan instrumen penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan.
“Investasi patut diprioritaskan dalam skema pembangunan nasional maupun pembangunan daerah,” ujarnya yang dikutip, Jumat (22/12/2023).
Dia menambahkan bahwa target investasi penanaman modal di Kalteng untuk tahun 2023 sebesar Rp8,30 triliun menjadi Rp14,9 triliun dengan capaian realisasi sebesar 95%.
Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan lewat investasi, Pemprov Kalteng telah menyiapkan tiga zona pengembangan yang masing-masing memiliki peluang investasi yang menjanjikan.
Zona pertama adalah wilayah pengembangan Kalteng bagian barat yang meliputi Kabupaten Sukamara, Seruyan, Lamandau, Kotawaringin Barat, dan Kotawaringin Timur.
Baca Juga
Di zona ini, sektor pertanian, perikanan, dan industri hilir kelapa sawit menjadi andalan. Misalnya, ada peluang investasi untuk pertanian jagung seluas 500 hektare dengan nilai potensi Rp30,1 miliar, budidaya udang vaname seluas 76 hektare dengan nilai potensi Rp141,6 miliar, dan industri hilir kelapa sawit dengan kapasitas 250.000 ton per tahun dengan nilai potensi Rp441 miliar.
Zona kedua adalah wilayah pengembangan Kalteng bagian tengah yang meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, Pulang Pisau, Kapuas, dan Gunung Mas. Di zona ini, sektor pertanian, peternakan, dan industri minyak goreng sawit menjadi primadona.
Misalnya, ada peluang investasi untuk pembangunan pabrik penggilingan padi seluas 2 hektare dengan kapasitas produksi 70.000 hingga 80.000 ton per tahun dengan nilai potensi Rp129,7 miliar, penggemukan sapi jenis limosin seluas 100 hektare dengan kapasitas produksi 500 ekor per tahun dengan nilai potensi Rp16,6 miliar, dan pengembangan pabrik kelapa sawit seluas 7.500 hektare dengan kapasitas produksi 15.000 hingga 20.000 ton CPO per tahun dengan nilai potensi Rp113,7 miliar.
Zona ketiga adalah wilayah pengembangan Kalteng bagian timur yang meliputi Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, dan Barito Timur.
Di zona ini, sektor pertambangan, perikanan, dan industri karet menjadi unggulan. Terdapat peluang investasi untuk penambangan batubara dengan potensi nilai investasi US$1,92 juta, cold storage dengan kapasitas 25 ton dengan potensi nilai investasi Rp126 miliar, pabrik penggilingan padi modern dengan potensi nilai investasi Rp7,64 miliar, dan pabrik karet remah dengan kapasitas 5.000 ton per tahun dengan potensi nilai investasi Rp15 miliar.