Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) diperkirakan akan tumbuh hingga 6,30% (yoy) pada akhir tahun 2024.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim Budi Widihartanto menyatakan peningkatan ini melampaui prakiraan sebelumnya yang hanya berada di kisaran 4,80% hingga 5,60% (yoy).
Akselerasi pertumbuhan pada kuartal I/2024 menjadi salah satu faktor utama yang mendorong revisi proyeksi ini.
"Seiring dengan optimisme terhadap kinerja ekonomi domestik yang semakin positif, perekonomian Kaltim tahun 2024 diprakirakan tumbuh pada rentang 5,50% hingga 6,30% (yoy)," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (13/8/2024).
Pertumbuhan ekonomi Kaltim, kata Budi, diperkirakan masih akan terus ditopang oleh sektor unggulan, yaitu Pertambangan dan Konstruksi, akibat tingginya permintaan ekspor dari negara mitra dagang serta pelaksanaan proyek strategis nasional.
“Hal tersebut didukung oleh prakiraan terjaganya permintaan komoditas utama di pasar global dan peningkatan kegiatan pembangunan proyek strategis khususnya IKN disertai semakin kondusifnya dunia usaha pasca pemilu,” katanya.
Baca Juga
Selain itu, Pemerintah Provinsi Kaltim juga melihat potensi besar dari keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terus memberikan momentum positif bagi perekonomian daerah.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyebut kehadiran IKN merupakan berkah bagi Kaltim. "Bagi kami, IKN ini berkah," tegas Akmal.
Menurutnya, Kaltim telah merasakan dampak positif dari kehadiran IKN, terutama dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita yang semakin kuat dari sektor jasa.
"Sampai hari ini, PDRB per kapita kita lebih besar dari sektor jasa. Mereka yang berkunjung ke Kaltim paling tidak mampir ke Samarinda, tidur di Balikpapan, beli oleh-oleh di PPU," tambah Akmal Malik.
Adapun, Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni, menekankan bahwa peresmian pembangunan Istana Wakil Presiden akan semakin memperkuat posisi Kaltim sebagai mitra strategis IKN.