Bisnis.com, BALIKPAPAN – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud mematok target partisipasi masyarakat Kaltim dalam mengenyam pendidikan tinggi hingga sebesar 30%.
Dia menambahkan, saat ini baru sekitar 12% anak-anak Kaltim yang dapat merasakan bangku kuliah.
“Idealnya, minimal 20% untuk dapat bersaing dan sejajar dengan standar negara maju. Dan bukan hanya rata-rata pendidikan 12 tahun, tapi 16 tahun minimal sampai S1," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (22/4/2025).
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) secara resmi meluncurkan Program Beasiswa Pendidikan Tinggi ‘Gratis Pol’ yang ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama dengan 53 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) se-Kaltim, Senin (21/4/2025).
Peluncuran program ini diklaim menjadi tonggak sejarah baru dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Bumi Etam.
Lebih lanjut, Rudy menegaskan bahwa program ini merupakan realisasi janji politiknya dalam melayani masyarakat.
Baca Juga
"Ini hari bersejarah dan saya berdiri di sini tak lebih sebagai pelayan rakyat. Kami ingin masyarakat Kalimantan Timur hidup lebih baik, lebih bermartabat," katanya.
Menurutnya, peningkatan kualitas SDM merupakan kunci fundamental kemajuan daerah, tidak semata-mata karena kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dukungan terhadap inisiatif ini juga datang dari pemerintah pusat. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Republik Indonesia, Brian Yuliarto menyebutkan dukungan penuh dari Pemprov Kaltim serta seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim penting untuk keberhasilan program ini.
Adapun, Brian menyoroti bahwa inisiatif Pemprov Kaltim ini sejalan dengan visi besar Presiden Republik Indonesia untuk mencetak SDM unggul.
"Kemdiktisaintek dan Kementerian Dalam Negeri saat ini tengah menyusun draf Perpres terkait beasiswa daerah. Namun demikian, Kaltim melalui kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur telah selangkah lebih maju dengan mengimplementasikan Gratispol," pungkasnya.
Sebagai informasi, kesepakatan dengan 53 PTN/PTS ini adalah implementasi awal program, yang diharapkan tidak hanya memperluas akses tetapi juga memantik semangat generasi muda Kaltim.