Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Perusahaan Umum Daerah Varia Niaga (Perumda Varia Niaga) Samarinda menyasar sektor pangan dalam rangka penguatan fundamental bisnis.
Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Varia Niaga (Perumda Varia Niaga) Samarinda Syamsudin Hamade menyatakan telah menemukan bisnis inti baru di bidang ketahanan pangan, seperti produk ayam beku.
Produk tersebut bahkan telah terjual sebanyak 120 ton atau 8 kontainer dalam kurun waktu tertentu.
“Kami mencoba untuk bergerak, ada risiko, tapi kami sudah menemukan core business dalam ketahanan pangan. Alhamdulillah hari ini kami bertumbuh terus,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (3/10/2023).
Selain itu, dia menyebutkan perusahaan tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga memberikan layanan publik, seperti membantu UMKM mendapatkan ayam beku dan gas elpiji dengan harga yang sesuai.
“Tugas kami tidak semata cari keuntungan tapi juga public service,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (3/10/2023).
Baca Juga
Perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha dan jasa ini telah berhasil meningkatkan aset dari Rp3 miliar menjadi Rp31 miliar dalam kurun waktu 2 tahun, serta menyelesaikan beban utang dan ganti rugi.
Dengan prestasi yang telah dicapai, Syamsudin optimis dapat bertumbuh lebih cepat dan mendapatkan persetujuan pembagian dividen oleh Kuasa Pemilik Modal (KPM).
“Target kami dalam tahun ini hingga 2 tahun mendatang sudah bisa memberikan dividen kepada pemerintah kota. Kami sih ingin lebih cepat ya,” ungkap Syamsudin.
Sebagaimana diketahui, Perumda Varia Niaga Samarinda adalah salah satu perusahaan daerah milik Pemerintah Kota Samarinda yang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Samarinda No 13/2021.
Adapun, Varia Niaga sebagai Perusahaan Daerah (Perusda) juga berperan untuk penguatan pasokan, khususnya di Samarinda.
Dalam program pengendalian inflasi tersebut, dilakukan optimalisasi peran perusda Varia Niaga dalam melaksanakan Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk mendatangkan bapokting dari luar wilayah Kalimantan Timur serta intervensi rice to rice.